IBX58F8B9DC28E0A

Rabu, 28 Oktober 2020

Sejarah dan Bahan Dasar Plastik

 



Livingcikarang.com - Sejarah plastik adalah kisah mengagumkan tentang salah satu material paling mengubah wajah bumi dewasa ini. 

Sifat bahan plastik yang lentur, kedap udara dan dapat dibentuk membuat material ini masuk ke hampir semua lini kehidupan. Material plastik telah ditemui dalam bentuk pakaian, kemasan, telepon, mainan anak, hingga material pendukung industri otomotif.

Plastik sendiri berasal dari kata pliable and easily shaped atau artinya lentur dan mudah dibentuk. Plastik juga mengacu kepada bahasa Yunani, yakni plastikos dengan makna yang sama.

Bahan ini merupakan jawaban atas penelitian hampir 100 tahun tentang pencarian material sintetis yang bersifat kuat, ringan dan fleksibel. Sejumlah penelitian terhadap bahan serat hingga atom karbon yang melimpah menjadi fokus untuk pencarian awal plastik hingga akhirnya parkesin pertama ditemukan dari campuran kapas. Sebelum plastik datang, manusia juga menggunakan gading gajah hingga kulit penyu untuk membuat parkesin. 

Parkesin adalah bahan organik yang berasal dari selulosa atau serat yang dapat dibentuk bila dipanaskan dan mengeras ketika suhunya turun. Bahan parkesin ini digunakan untuk membuat gagang pisau hingga kancing baju. 

Plastik datang menjadi solusi karena sifatnya yang tahan dan dapat digunakan berulang. Namun, tindakan manusia yang membuang plastik sembarangan telah menjadikan bumi dalam bahaya karena plastik yang kuat sulit terurai. 

Plastik pertama yang dibuat secara sintetis diproduksi pada 1907. Penemunya adalah Leo Baekeland. Bahan yang diciptakan secara sintetis ini kemudian dikembangkan menjadi isolator listrik. 

Setelahnya investasi besar-besaran untuk pengembangan plastik dilakukan oleh industri. Plastik terus memiliki varian mulai ditemukannya nilon hingga PET. 

Perang dunia II menjadi puncak penyebaran plastik ke seluruh dunia. Plastik dibentuk menjadi pendukung peralatan militer mulai dari parasut, pelapis helm hingga pakaian pelindung. Plastik juga dikembangkan pengganti kaca pesawat. 

Demikian juga dengan beragam peralatan dalam kehidupan. Hampir semua bahan menggunakan plastik. 

Akibatnya, perlahan tumpukan sampah plastik menjadi masalah baru. Pada 1960, puing plastik pertama kali terlihat di lautan. 

Bahan serba guna ini menjadi subjek untuk dikelola guna mencegah pencemaran lingkungan. Dibutuhkan sikap bijak berplastik agar bahan sulit terurai dan kuat ini tidak berakhir di lautan. 

Tidak ada komentar:
Write comments